PERKEMBANGAN ILMU GENETIKA |
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Genetika
adalah “ilmu keturunan” yang menyangkut cara-cara bagaimana karakteristik yang
diturunkan dari orang tua kepada keturunannya. Studi ini dapat diterapkan pada
semua bentuk kehidupdan, dan sangat penting untuk memahami beberapa gangguan
medis dan disiplin lain seperti zoologi, botani dan ekologi. Genetika adalah
ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk
beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika"
adalah JOHAN GREGOR MENDEL
Genetika
bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan
terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni genetika harus ditunjang oleh ilmu
pengetahuan dasar lain, seperti kimia, fisika dan matematika, juga ilmu
pangetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri. Seperti bioseluler, histologi,
biokimia, fisiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu
terapan genetika menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan
masyarakat.
Genetika
perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita
sendiri serta setiap makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan kita. Kita
sebagai manusia tidak hidup autonom dan terisolir dari makhluk hidup disekitar
kita tetapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita
harus tau sifat – sifat yang menurun dari tubuh kita sendiri, kita juga harus
tau pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip – prinsip genetika itu sama saja
bagi semua makhluk.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
itu ilmu Genetika dan apa konsep dasarnya ?
2. Bagaimana
sejarah perkembangan ilmu genetika ?
3. Apa
manfaat ilmu genetika di berbagai bidang keilmuan lainnya ?
TUJUAN
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah adalah agar pembaca dapat memahami
asal mula ilmu genetika dan bagaimana ilmu genetika ini berkembang.
PEMBAHASAN
DASAR ILMU GENETIKA
Genetika
berasal dari bahasa latin genos artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari
generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati
tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu
organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu
tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan
(hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul
didalamnya.
Hal
yang di tekankan dalam ilmu genetika antara lain :
Ø Material
pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik).
Ø Bagaimana
informasi itu diekspresikan (ekspresi genetic).
Ø Bagaimana
informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
konsep
Dasar Genetika
Orang
mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor') setelah Mendel
mengeluarkan karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan
mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan
kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von
Tschermak pada tahun 1900. Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi
alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik
selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas,
masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan
genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu
itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang
bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang
teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
SEJARAH PERKEMBANGAN GENETIKA
Perkembangan
genetika ini dimulai sejak perkembangan bioteknologi berkembang, hal ini dengan
di temukannya teknologi DNA rekombinan. Oleh sebab itu, perkembangan genetika
semakin maju. Dengan adanya perkembangan DNA rekombinan ini maka optimasi
biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih
terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetik
memungkinkan kita mengkonstruksi, bukan hanya mengisolasi, suatu galur yang
sangat produktif. Sel prokariot atau eukariot dapat digunakan sebagai “pabrik
biologis” untuk memproduksi insulin, interferon, hormon pertumbuhan, bahan anti
virus, dan berbagai macam protein Lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga
memungkinkan produksi senyawa-senyawa tertentu yang jumlahnya secara alami sangat
sedikit, sehingga tidak ekonomis bila diekstrak langsung dari sumbernya.
menurut paha ahli di
berbagai dunia.
Ø 1866
: Gregor Mendel, melakukan persilangan pada tanaman kacang ercis dengan tujuh
sifat beda (akan menjadi dasar dalam
perkembangan ilmu genetika).
Dalam
percobaan pertamanya Mendel menyilangkan secara sederhana Kacang Ercis
tersebut, yang dinamakan percobaan persilangan Monohibrid. Percobaan inilah
yang mendasari Hukum Pewarisan Mendel untuk terus dikembangkan dan nantinya
akan menghasilkan ketetapan-ketetapan lain yang terdapat pada hukum kedua
mendel (independent assortment).
Berikut
adalah contoh percobaan pertama Mendel (Monohibrid) :
Parental
Pertama (P1) Kacang
Ercis berbunga Merah x Kacang Ercis berbunga Putih
Genotipe
BB x bb
Fenotipe
Merah Putih
Filus
Pertama (F1)
Bb (Merah)
F1
x F1
Bb
(Merah) x Bb (Merah)
Gamet
BB, Bb, Bb, bb
F2
Merah, Merah, Merah, Putih
Dari
percobaan ini Mendel menghasilkan
ketetapan yang berbunyi "Bahwa pada pembentukan gamet(sel kelamin), kedua
gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap
gamet menerima satu gen dari induknya". Oleh sebab itu percobaan Mendel
ini dinamakan Hukum Pemisahan atau Hukum Segregasi atau dinamakan Hukum Pertama
Mendel.
Ø 1882
: W. Flemming, memberikan nama kromatin pada bagian nukleus yang dapat menyerap
zat warna. Waldeyer menamakan benda-benda halus berbentuk benang panjang atau
pendek di dalam nukleus sebagai kromosom. Kromosom adalah pembawa gen yang
terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata chrome yang berarti warna dan soma berarti badan. Kromosom dapat
diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna.
Ø 1883-1887
: Edouard Van Beneden menyatakan bahwa kromosom
membelah longitudinal pada waktu pembelahan inti (1883); Kromosom-kromosom hasil pembelahan bergerak
ke arah kutub berlawanan (1884); dan 1887 menemukan bahwa suatu spesies
memiliki jumlah kromosom tertentu pada tahun 1883 Edouard Van Beneden menunjukan bahwa Ascaris
megalocephala memiliki jumlah kromosom gamet setengah jumlah dari sel
tubuh. Pada saat pembuahan,
kromosom kontribusi dari telur dan sperma pada saat pembentukan zigot memiliki
jumlah yang sama. Lewat
pengamatan ini dia mendukung teori Weismann tentang pengurangan dan
pembuahaan. Akan tetapi
mekanisme secara detail mengenai pengurangan jumlah kromosom secara sinapsis
dan formasi bivalen kromosom berpasangan baru dipahami pada tahun 1890.
Ø 1885
: Boveri, tiap spesies memiliki memiliki jumlah kromosom tetap. Pada tahun 1892 dia menjabarkan tentang
meiosis dan sinapsis Ascaris. Dia juga mengeksplorasi
pertanyaan tentang sumber perpindahan keturunan pada hewan sebagaimana oleh
Strasburger pada studi tanamannya. Dengan mengaduk telur ikan urchin
pada saat kritikal perkembangannya, dia memproduksi beberapa telur dengan inti
dan tanpa inti. Setiap telur dibuahi oleh sperma normal dari spesies
lain ikan urchin. Telur yang kekurangan inti menghasilkan larva
dengan spesies yang sama dengan asal sperma donor, tetapi telur yang dengan
inti menghasilkan spesies hybrid yang menunjukan karakteristik kedua
spesies. Sitoplasma kedua jenis telur tidak diubah dan ini bisa
diasumsikan bahwa inti dan bukan sitoplasma yang bertanggung jawab pada
perpindahan ciri keturunan. Melalui percobaannya pada pembuahan
ganda telur ikan urchin (Toxopneusters spp.) (1902, 1904, 1907)
Boveri juga berkontribusi pada formulasi teori pewarisan kromosom.
Dalam
perkembangannya ilmu genetika terbagi menjadi tiga masa. Yaitu masa Genetika
klasik, genetika molekuler dan rekayasa genetika.
a. Genetika
klasik
Berkembang pada tahun 1900 karena
penelitian yang dilakukan oleh tiga peneliti yang berbeda dan dilakukan secara terpisah yaitu Hugo de
Vries di belanda, Carl Correns di jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di
Austria. Ketiga peneliti tersebut membukikan kebenaran dari teori persilangan
yang dipublikasikan Gregor medel pada tahun 1866 yang sebelumnya tidak pernah
diperhatikan oleh peneliti lainnya. Sejak saat itulah sampai pertengahan abad ke-20
berbagai percobaan persilangan dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip
mendel. Hal ini kemudian disimpulkan sebagai masa genetika klasik.
b. Genetika
molekuler
Genetika molekuler berkembang sejak
ditemukannya model struktur molekul DNA oleh
J.D.Watson dan F.H.C. Crick pada tahun 1953. Penemuan ini disebabkan
oleh perkembangan yang pesat pada cabang ilmu biokimia. Dimulai dari awal abad
ke-20 para ahli genetika sangat tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya pada tahun
1920-an. Kemudian sekitar pada tahun 1940 terungkap bahwa senyawa materi
genetika adalah deoksiribonukleat (DNA).(Dna, Pembawa, & Genetik, 2013)
c. Rekayasa
genetika
Rekayasa genetika adalah hasil dari
pesatnya perkembangan peneliian molekuler. Dalam waktu dua tahun genetika
molekuler mnegalami perkembnagna dua kali lipat. Bahkan perkembangan yang
sangat revolusioner adalah teknologi manipulasi DNA atau DNA rekombinan yang
muncul sejak tahun 1970.
Saat ini sudah menjadi berita biasa apabila
organisme- organisme seperti domba, babi dan kera, didapatkan melalui teknik
rekayasa genetika yang disebut kloning . sementara itu, pada manusia telah di
lakukan pemetaan seluruh genom atau dikenal sebagai proyek genom manusia (human
genom project), yang diluncurkan pada tahun 1990 dan diharapkan selesai
pada tahun 2005. ternyata pelaksaan proyek ini berjalan justru lebih cepat dua
tahun dari pada jadwal yang telah ditentukan.
MANFAAT ILMU GENETIKA DALAM BERBAGAI
BIDANG
A. Pertanian
Kontribusi perkembangan genetika dalam
bidang pertanian khusususnya adalah dalam
pemuliaan tanaman dan ternak. Dalam pelaksanaannya kegiatan pemuliaan
tanaman sangat didasari oleh ilmu genetika. Karena teknik-teknik khuus dalam
pemuliaan seperti mutasi, kultur jaringan dan fusi sitolasma kemajuannya di
dukung oleh pengetahuan genetika.
Banyak pula hasil produksi pertanian
yang berasal dari organisme hasil rekaysaa genetika atau genetical modified organism (GMO) meskipun dalam perkembnagannya
mendapatkan banyak pro-kontra.
Selain itu dalam pengolahan lahan
pertanian pun telah memanfaatkan pengetahauan genetika. Contohnya dlam
mengatasi serangga hama dengan cara perakitan tanaman yang tahan serangga hama
melalui rekayasa genetic. Selain itu telah dikembangkan pula insectisida hayati
dari bakteri Bacillus-thuri-ngiensis (Bt).
Perbaikan sifat tanaman melalui
pemuliaan ternyata masih mendapat benturan yaitu angkanya sumber gen ketahanan
di dalam koleksi plasma nutfah.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan teknologi rekayasa genetika melalui tanaman transgenik. Tanaman
transgenik adalah tanaman yang telah dimodifikasi agar memiliki suatu sifat
yang diinginkan melalui penyisipan gen tertentu kedalam tanaman tersebut.
Bisnis Indonesia, 17/11/2012. JAKARTA.
Pemerintah sedang mengevaluasi empat varietas benih hasil rekayasa genetika
(bioteknologi), yaitu kedelai,dua varietas jagung, dan tebu tahan kekeringan
untuk segera dikomersialisasikan ke pasar. Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pertanian Haryono mengatakan upaya percepatan adopsi
teknologi termasuk produk rekayasa genetika diatur dengan PP No. 21/2005
tentang Keamananan Hayati Produk Rekayasa Genetika, dilengkapi Permentan No.
61/OT.140/XI/2011 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan Varietas Tanaman,
maka sudah ada beberapa usulan uji tanaman GMO. Uji keamanan pangan produk GMO
dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan, keamanan pangan oleh
Balitbang Kementan, dan keamanan lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Dia menjelaskan untuk komoditas kedelai terdapat satu varietas GT4032 yang
sudah ada sertifikat aman lingkungan dan aman pangan, tetapi belum aman pakan.
Untuk dapat dikomersialkanbenih GMO itu harus memenuhi persyaratan keamanan
pangan, pakan, dan lingkungan. “Untuk jagung yaitu NK603 sudah aman pangan dan
segera terbit rekomendasi aman pakan, tetapi belum aman lingkungan,” ujarnya
kepada Bisnis, Senin (17/9/2012). Haryono menambahkan untuk jagung varietas PRG
MON 89034 dalam waktu dekat akan mendapatkan rekomendasi aman pakan. Selain
kedelai dan jagung, ungkapnya, untuk tebu tahan kekeringan sudah ada sertifikat
aman lingkungan dan aman pangan, tetapi belum diajukan kajian aman pakan. (bas)
Source
B. Kesehatan
Kontribusi genetika dibidang kesehatan
adalah diagnosis dan perawatan penyakit. Khususnya penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh mutasi gen. selain itu diperkkirakan pada abad XXI akan muncul
bidang kedokteran baru yaitu kedokteran predikif (predictive medicine) yang memprediksi dan mengidentifikasi kemungkinan kesehatan
seseorang.
C. Industri
farmasi
Teknik rekayasa genetika memungkinkan
untuk melakukan pemotongan molekul DNA tertentu selanjutnya fragmen-fragmen DNA
hasil pemotongan ini disambungkan dengan molekul DNA lain sehingga terbentuklah
DNA Rekombinan. Dan prinsip kerja ini dimanfaatkan dalam memproduksi biomolekul
penting seperti insulin, interferon, dan beberapa hormone pertumbuhan.
D. Hukum
Dalam pengusutan kasus-kasus criminal
identifikasi menggunakan pengujian sidik jari atau bahkan DNA tersangka
dianggap sangat efektif dan akurat. Maka dari itu genetika juga berkontribusi
dalam bidang hukum.
E. Kemasyarakatan
dan kemanusiaan
klinik konsultasi genetik yang antara lain berperan
dalm memberikan pelayanan konsultasi perkawinan. Berdasarkan atas data
sifat-sifat genetik, khususnya penyakit genetik, pada kedua belah pihak yang
akan menikah, dapat dijelaskan berbagai kemungkinan penyakit genetik yang akan
diderita oleh anak mereka, dan juga besar kecilnya kemungkinan tersebut.
KESIMPULAN
Genetika berasal dari
bahasa latin genos artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Genetika adalah
ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi
kegenerasi.
menurut paha ahli di berbagai dunia.
Ø 1866
: Gregor Mendel, melakukan persilangan pada tanaman kacang ercis dengan tujuh
sifat beda (akan menjadi dasar dalam
perkembangan ilmu genetika)
Ø 1882
: W. Flemming, memberikan nama kromatin pada bagian nukleus yang dapat menyerap
zat warna. Waldeyer menamakan benda-benda halus berbentuk benang panjang atau
pendek di dalam nukleus sebagai kromosom.
Ø 1883-1887
: Edouard Van Beneden menyatakan bahwa
kromosom membelah longitudinal pada
waktu pembelahan inti (1883);
Kromosom-kromosom hasil pembelahan bergerak ke arah kutub berlawanan
(1884); dan 1887 menemukan bahwa suatu spesies memiliki jumlah kromosom tertentu
Ø 1885
: Boveri, tiap spesies memiliki memiliki jumlah kromosom tetap.
Dalam perkembangannya ilmu genetika
terbagi menjadi tiga masa. Yaitu :
A. Genetika
klasik
B. Genetika
molekuler
C. Rekayasa
genetika
DAFTAR PUSTAKA
Dna, P., Pembawa, S., & Genetik, M. (2013).
Genetika Molekular, 1–10.
https://18bios1unsoed.wordpress.com/pokok-bahasan/dasar-dasar-pewarisan-mendel/ . diakses pada 6 maret 2015
http://www.bisnis.com/articles/rekayasa-genetika-4-varietas-kedelai-jagung-tebu-segera-dilepas-ke-pasar.
Diakses pada 7 maret 2015
0 comments:
Post a Comment